Minggu, 14 April 2013

Proses produksi Perilaku Perusahaan yang memaksimalkan laba BAB 6

 
           Dalam bab ini di bahas bagaimana proses produksi dan perilaku perusahaan yang memaksimalkan laba yang secara garis besar akan membahas proses produksi yang lebih efisien agar dapat memaksimalkan laba, yang pertama kita akan membahas, Pasar persaingan sempurna pasar persaingan sempurna muncul di industry yang berisi banyak perusahaan yang relative kecil yang menghasilkan produk-produk identik. Dalam industry pasar persaingan sempurna tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki kendali terhadap harga. Dengan kata lain, masing-masing perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga pasar produknyaatau harga input yang di belinya, setiap pasar persaingan sempurna menghasilkan produk homogen.
     1.      Perilaku perusahaan yang memaksimalkan laba
        Perilaku perusahaan yang memaksimalkan laba untuk memaksimalkan laba perusahaan harus membuat tiga keputusan dasar tiga keputusan yang harus diambil semua perusahaan yaitu:

1.      Berapa keluaran (output) yang akan ditawarkan (kuantitas produk)
2.      Bagaimana memproduksi keluaran itu (teknik produksi atau teknologi mana yang digunakan); dan
3.      Dari masing-masing masukan (input), berapa yang akan diminta.
1.1  Laba dan biaya ekonomi
Perusahaan terjun ke bisnis untuk mendapatkan laba dan bahwa perilaku perusahaan yang di arahkan oleh tujuan memaksimalkan laba. Apakah laba itu?
Laba adalah selisih penerimaan total dan biaya total

1.1.1        Tingkat pengembalian modal yang wajar
Tingkat pengembalian atas modal yang sekedar cukup untuk membuat para pemilik dan investor puas. Bagi perusahaan-perusahaan yang relative tanpa resiko, angka itu seharusnya hampir sama dengan tingkat suku bunga atas obligasi yang di keluarkan pemerintah yang bebas resiko.

1.2  Keputusan jangka pendek V.S jangka panjang
Keputusan yang diambil oleh perusahaan-berapa yang akan di produksi bagaimana memproduksinya, dan masukan-masukan (input) apa yang diminta semuanya akan memperhitungkan waktu. Apabila perusahaan memutuskan bahwa dia ingin melipatgandakan keluaran (output)nya, perusahaan itu mungkin membutuhkan waktu untuk menyusun pembiyaan, menyewa arsitek dan kontraktor dan membangun pabrik baru. Merencanakan perluasan besar-besaran dapat membutuhkan waktu bertahun-tahun. Dalam kurun waktu itu, perusahaan, tersebut harus memutuskan berapa yang di produksi dalam keterbatasan pabrik yang ada menurut ciri tanggapannya di definisikan dalam dua periode.

1.2.1        Keputusan jangka pendek
Periode waktu yang memenuhi dua syarat: perusahaan itu beroperasi dengan skala produksi yang tetap (faktor produksi tetap), dan perusahaan tidak dapat masuk ataupun keluar dari industry tertentu.
1.2.2        Keputusan jangka panjang
Periode waktu dimana tidak ada faktor-faktor produksi yang tetap: Perusahaan dapat meningkatkan dan menurunkan skala operasinya dan perusahaan baru dapat masuk serta perusahaan yang ada dapat keluar dari bidang industry tersebut.

     2.      Landasan keputusan: Harga pasar keluaran (output), teknologi yang tersedia dan harga masukan (input)
         Sebagaimana sudah dikatakan sebelumnya, tiga tujuan dasar dibuat untuk memaksimalkan laba. Misalnya, saya ingin mengoperasikan pompa bensin, saya harus mengetahui peralatan apa yang saya butuhkan, berapa banyak pekerja, seperti apa jenis bangunannya, dan seterusnya. Saya juga perlu mengetahui tingkat upah yang berlaku saat ini bagi para mekanik dan pekerja kasar, harga perolehan mesin pompa, tingkat suku bunga, ongkos sewa tanah permeter persegi di daerah yang lalu lintasnya padat dan harga bensin pada tingkat grosir. Dan tentu saja, saya perlu tahu berapa banyak bensin yang dapat saya jual dan biaya pemeliharaan.
Dalam bahasa ekonomi, saya perlu mengetahui tiga hal:
1.      Harga pasar keluaran(output)
2.      Tehnik-tehnik produksi yang tersedia, dan
3.      Harga masukan (input)
3. Proses produksi
Proses produksi adalah proses penggabungan masukan (input) dan mengubahnya menjadi keluaran (output). Teknologi produksi menghubungkan masukan (input) tertentu diperlukan untuk setiap barang dan jasa tertentu diperlukan untuk memproduksi setiap jasa atau barang tertentu. Teknologi produksi di bagi menjadi dua yaitu;
·         Teknologi padat karya teknologi yang sangat mengandalkan tenaga kerja manusia bukannya modal.
·         Teknologi padat modal Teknologi yang sangat mengandalkan modal bukannya tenaga manusia.
3.1     Fungsi produksi: Produk total, produk marjinal, dan produk rata-rata
        Fungsi produksi adalah Hubungan antara masukan (input) dengan keluaran (output) artinya, teknologi produksi-yang dinyatakan secara numeric atau matematis.

3.1.1        Produk marjinal
Produk marjinal adalah keluaran (output) tambahan yang di dapat diproduksi dengan menambah lagi satu unit tertentu, cateris paribus.
3.1.1    Hukum hasil yang menurun
Hukum hasil yang menurun adalah apabila unit-unit tambahan input variabel di tumbuhkan input-input tetap setelah titik tertentu, produk marjinal input variabel tersebut menurun.
             3.2  Fungsi produksi dengan dua variabel faktor produksi
Sejauh ini kita telah membahas fungsi-fungsi produksi dengan satu variabel faktor produksi saja. Tetapi masukan-masukannya (input) bekerja bersama di dalam produksi. Umumnya, modal tambahan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Karena modal-gedung, mesin dan seterusnya tidak ada gunanya tanpa manusia yang mengoperasikannya, kita mengatakan bahwa modal dan tenaga kerja adalah masukan (input) pelengkap (complementary).

4. Pilihan teknologi 
           Pilihan teknologi sangat mempengaruhi dalam proses produksi contohnya jika suatu perusahaan rokok awalnya menggunakan buruh yang banyak karna mesin yang usang seandainya pabrik itu membeli mesin yang lebih efektif maka jumlah buruh yang di gunakan akan jauh lebih sedikit.

Biaya jangka pendek dan keputusan keluaran (output) CASE AND FAIR BAB 7



Biaya jangka pendek dan keputusan keluaran (output)
Biaya jangka pendek dan keputusan keluaran (output) adalah keputusan perusahaan untuk menentukan biaya yang akan di keluarkan dalam proses produksi di bab ini lebih di tekankan tentang teknis pada biaya produksi.
1. Biaya jangka pendek
Pada bab ini kita di tekankan pada biaya-biaya jangka pendek saja dimana biaya jangka pendek adalah periode berlakunya dua kondisi: (1) perusahaan yang ada menghadapi batasan yang dipaksakan oleh sejumlah faktor produksi tetap, dan (2) perusahaan baru tidak dapat masuk, dan perusahaan yang ada tidak dapat keluar dari industry.

1.1 Biaya tetap
Biaya tetap adalah Biaya yang sudah pasti di keluarkan baik perusahaan itu berproduksi atau tidak contohnya; biaya mesin pompa bensin walaupun tidak beroperasi namun itu sudah di keluarkan dan dianggap biaya tetap.

1.1.1 Biaya Tetap Total (TFC)
Total semua biaya yang keluar yang tidak berubah mengikuti keluaran (output)
1.1.2 Biaya tetap rata-rata (AFC)
Biaya tetap rata rata adalah biaya tetap total: jumlah keluaran (output).
 
1.2 Biaya Variabel
Biaya variabel adalah jumlah biaya yang berubah sesuai dengan pertambahan total keluaran (output).

1.2.1 Biaya marjinal
Biaya marjinal adalah naiknya biaya total karena memproduksi satu unit keluaran.


 1.2.2 Biaya variabel Rata-rata
Biaya Variabel rata-Rata adalah biaya variabel total di bagi jumlah unit keluaran (output). 
1.3 Biaya Total
Biaya total adalah biaya tetap+biaya variabel
Total biaya rata-rata adalah biaya dibagi jumlah unit keluaran (output).
 
 
2. Keputusan keluaran (output): penerimaan, biaya, dan pemaksimalan laba
Keputusan keluaran (output) keputusan yang diambil suatu perusahaan untuk menghitung potensi, laba perusahaan, dengan menggabungkan analisis biaya informasi mengenai potensi  penerimaan dari penjualan. Bagaimana pun juga bila suatu perusahaan tidak mampu menjual keluaran (output) lebih mahal dari harga produksi maka perusahaan itu tidak akan bertahan lama, sebaliknya jika harga pasar lebih besar dari harga produksi maka perusahaan akan menambah jumlah keluaran (output).

2.1 Penerimaan Total (TR) dan penerimaan marjinal (MR)
Penerimaan total (TR)  adalah jumlah total yang di terima perusahaan dari penjualan produknya: Harga perunit dikalikan kuantitas keluaran (output) yang diputuskan untuk di produksi oleh perusahaan tersebut (P × q).
Penerimaan marjinal (MR) adalah penerimaan tambahan yang diterima perusahaan ketika perusahaan itu menaikkan keluaran (output)nya sebesar satu unit tambahan. Dalam persaingan sempurna, P=MR

2.2 Memperbandingkan biaya dan Penerimaan untuk memaksimalkan laba
Tingkat keuntungan yang memaksimalkan output untuk semua perusahaan adalah tingkat output dimana MR=MC, dalam pasar persaingan sempurna, MR=P  pemaksimuman keuntungan pada perusahaan persaingan sempurna akan berproduksi sampai titik dimana harga keluarannya (output) persis sama dengan biaya marjinal jangka pendek-tingkat keluaran (output) persissama dengan biaya marjinal jangka pendek-tingkat keluaran (output) di mana P*=MC.
Itinya adalah perusahaan akan menghasilkan laba selama penerimaan marjinal melebihi biaya marjinal.

Di tiap-tiap harga pasar,* kurva biaya marjinal memperlihatkan tingkat output yang memaksimalkan laba. Oleh karena itu, kurva biaya marjinal perusahaan yang memaksimalkan laba dan yang bersaing secara sempurna itu menjadi kurva penawaran jangka pendek perusahaan tersebut.
*Hal ini benar kecuali bila harga demikian rendah sehingga lebih baik perusahaan itu tutup.

APLIKASI DAN ELASTISITAS PENAWARAN DAN PERMINTAAN BAB 4



APLIKASI DAN ELASTISITAS PENAWARAN DAN PERMINTAAN
1. SISTEM HARGA: PENJATAHAN DAN PENGALOKASIKAN SUMBER DAYA
                Penjatahan berdasarkan harga kendala di pasar dan mekanisme penjatahan alternative harga dan   alokasi sumber daya harga dasar.
1.1   Penjatahan berdasarkan Harga
Penjatahan berdasarkan harga proses dimana mengalokasikan barang dan jasa saat kuantitas yang di minta konsumen lebih besar dari kuantitas yang di tawarkan.
1.2   Keterbatasan system pasar dan mekanisme penjatahan alternative
Pemerintah juga perusahaan swata, kadangkala memutuskan tidak menggunakan system pasar untuk menjatah suatu barang yang mengalami kelebihan permintaan tapi melakukan penjatahan alternative antara lain;
·         Harga tertinggi Harga maksimum yang di bebankan kepada penjual untuk barang tertentu, biasanya ditentukan oleh pemerintah.
·         Antrian Berbaris antri sebagai sasaran untuk mendistribusikan barang dan jasa; mekanisme penjatahan non-barang.
·         Pelanggan pilihan yang mendapatkan perlakuan istimewa dari dealer selama berlangsungnya kelebihan permintaan.
·         Kupon jatah Tiket atau kupon yang di berikan kepada individu untuk membeli sejumlah tertentu produk perbulan.
·         Pasar gelap suatu pasar dimana terjadi perdagangan illegal dengan harga yang di tentukan oleh pasar.

2. ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN: BEA IMPOR MINYAK
                Logika dasar penawaran dan permintaan merupakan alat analisis yang kuat. Sebagai contoh logika ini, kita mempertimbangkan usulan terbaru untuk mengurangi subsidi bbm, gagasan ini sangat banyak di perdebatkan , akan tetapi banyak ekonom yang berpendapat bahwa dengan dikuranginya subsidi bbm akan mempunyai lebih banyak akibat positif daripada mempertahankan subsidi bbm, akan tetapi sebagian ahli juga mengungkapkan jika subsidi bbm ini di cabut akan berakibat pada inflasi dan kenaikan harga dan menurunkan daya beli masyarakat.
3. ANALISIS BERITA HARGA MINYAK TAHUN 2003 MENCAPAI $40
                Di bulan maret 2003 harga minyak mentah as mencapai $40 per barel peningkatan ini di sebabkan oleh serangan hawa dingin berkepanjangan di timur laut As, pasar minyak pemanas terbesar di dunia, yang menggeserkan kurva permintaan ke kanan seperti pada grafik berikut:


4. PENAWARAN,PERMINTAAN,  DAN EFISIENSI PASAR
                Jelas kurva penawaran dan permintaan  akan membantu menjelaskan cara pasar dan harga pasar berfungsi untuk mengalokasikan sumber daya yang langka. Kita  sedang membahas ekonomi positif.
4.1 Surplus konsumen
                Surplus konsumen dalah selisih antara jumlah maksimum yang rela di bayar oleh seseorang atas barang tertentu dengan harga pasarnya saat itu.
4.2 Surplus produsen
                Surplus produsen adalah selisih antara harga pasar  saat tertentu dengan biaya penuh produksi untuk perusahaan tersebut.
4.3 Pasar persaingan memaksimalkan jumlah surplus produsen dan surplus konsumen
Pada equilibrium pasra bebas dengan pasar kompetitif, jumlah surplus produsen dan konsumen mencapai titik maksimal.
4.4 Penyebab potensial deadweight loss dari produksi yang terlalu sedikit dan produksi yang berlebihan
Deadweight loss adalah kerugian bersih dari produksi yang terlalu sedikit dan produksi yang berlebihan. 
5. ELASTISITAS
                Konsep umum yang digunakan untuk melakukan kuantifikasi tanggapan suatu variable ketika variable lainnya berubah. Elastisitas harga atas permintaan= % perubahan kuantitas/% perubahan harga
5.1 Elastisitas harga atas permintaan
Rasio perbandingan persentase perubahan kuantitas yang diminta terhadap presentase perubahan harga; mengukur kecepat tanggapan permintaan terhadap perubahan harga.
5.1.1 kemiringan (slope) dan elastisitas
Slope kurva permintaan secara kasar dapat mengungkap kecepatanggapan kuantitas yang diminta akibat perubahan harga, tetapi kemiringan mungkin akan menyesatkan. Kenyataannya, kemiringan bukan ukuran formal kecepattanggapan yang baik. Masalahnya adalah nilai numeric kemiringan (slope) bergantung pada unit yang di gunakan untuk mengukur variable di sumbu-sumbu itu. Untuk mengoreksi masalah itu kita harus mengganti perubahan harga dan kuantitas menjadi nilai presentase.
5.1.2 Jenis-jenis elastisitas
·         Permintaan yang inelastic sempurna permintaan dimana kuantitas yang diminta tidak memberikan tanggapan terhadap perubahan harga.
·         Permintaan yang inelastic Permintaan yang memberi sedikit saja tanggapan terhadap perubahan harga. Permintaan yang inelastic selalu memiliki nilai numeric antara  nol dan -1
·         Elastisitas uniter Hubungan permintaan di mana persentase perubahan kuantitas produk yang diminta adlah sebesar persentase perubahan harga dalam nilai absolutnya (elastisitas permintaan sebesar -1)
·         Permintaan elastis Hubungan permintaan dimana persentase perubahan kuantitas yang diminta lebih besar dalam nilai absolut di bandingkan persentase perubahan harga.
·         Permintaan yang elastis sempurna permintaan diman kuantitasnya jatuh ke nol jika terjadi sedikit perubahan harga.
5.2 Menghitung elastisitas
                   Konsep elastisitas mengatasi masalah pengukuran yang dihadapi dengan mengganti harga dan kuantitas ke perubahan presentase. Ingatlah bahwa elastisitas permintaan adalah persentase perubahan kuantitas yang di minta di bagi dengan persentase perubahan harga.
5.2.1 Menghitung perubahan persentase
·         *100%
         *100%
·         *100%
*100%
5.2.2 Elastisitas adalah rasio persentase
·        
                               
5.2.3  Rumus titik tengah
                                Cara yang lebih tepat dalam menghitung persentase dengan menggunakan nilai pertengahan antara P1 dan P2 sebagai dasar dalam persentase perubahan harga, dan nilai pertengahan antra Q1 dan Q2 sebagai dasar untuk menghitung persentase perubahan kuantitas yang di minta.
  *100%
5.2.4 Perubahan elastisitas Sepanjang kurva permintaan garis lurus
Hal yang menarik dan penting adalah berubah-ubahnya elastisitas dari satu titik ke titik lain sepanjang kurva permintaan walaupun kemiringan (slope) kurva permintaannya tidak berubah.
5.3 Penentu elastisitas permintaan
5.3.1 Ketersediaannya substitusi
                                Jika tersedia barang substitusi orang cenderung memilih barang substitusi sehingga mempengaruhi elastisitas permintaan
                5.3.2 Pentingnya hal-hal yang tidak penting
                                Ketika suatu barang merupakan bagian pengeluaran yang relative kecil dari anggaran total kita, kita cenderung kurang memperhatikan harganya.

5.3.3 Dimensi waktu
5.4 Elastisitas penting lain
·         Elastisitas pendapatan atas permintaan Mengukur kecepat tanggapan terhadap perubahan pendapatan.
·         Elastisitas harga silang atas permintaan Ukuran tanggapan kuantitas barang yang diminta jika terjadi perubahan harga barang lainnya.
·         Elastisitas penawaran Ukuran tanggapan kuantitas barang yang di tawarkan jika terjadi perubahan harga barang tersebut. Cenderung positif dalam pasar keluaran (output).
·         Elastisitas penawaran tenaga kerja Ukuran tanggapan tenaga kerja yang ditawarkan jika terjadi perubahan harga tenaga kerja.

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN EQUILIBRIUM PASAR BAB 3 CASE AND FAIR



PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN EQUILIBRIUM PASAR
                       Dalam sebuah pasar terdapat permintaan, penawaran, dan equilibrium pasar, tujuan pembahasan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana keputusan individu rumah tangga dan perusahaan secara bersama sama, tanpa perencanaan terpusat atau pengarahan apapun, menjawab tiga pertanyaan dasar: Apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi, dan siapa yang akan mendapatkan apa yang di produksi tersebut? Dimulai dengan beberapa definisi.
1.    Perusahaan dan rumah tangga: unit pengambil keputusan dasar
Perusahaan ada apabila seseorang atau sekelompok orang memutuskan untuk memproduksi suatu barang atau beberapa barang dengan dengan mengubah masukan (input) –yakni sumber daya menjadi keluaran (output atau produk yang di jual pasar). Perusahaan merupakan unit produksi utama di dalam suatu pasar perekonomian, perilaku perusahaan adalah bersandar pada asumsi bahwa perusahaan mengambil keputusan untuk memaksimalkan laba.
Wirausahawan adalah orang yang mengorganisasi, mengelola, dan menganggung resiko perusahaan.
Rumah tangga merupakan unit konsumsi dalam perekonomian, akan tetapi mereka juga di batasi oleh pendapatan.
2.  Pasar masukan (input) dan pasar keluaran (output): Aliran melingkar
Rumah tangga dan perusahaan berinteraksi dalam dua jenis pasar utama: pasar produk (atau keluaran(output)) dan pasar masukan(input atau factor produksi). Untuk melakukan produksi barang dan jasa, perusahaan membeli sumber daya di pasar masukan (input) atau pasar factor produksi.
Ada berbagai macam jenis pasar input di antaranya;
1)       Pasar tenaga kerja  Pasar dimana rumah tangga menawarkan tenaga kerja untuk mendapatkan upah kepada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
2)       Pasar modal Pasar di mana rumah tangga menawarkan tabungan untuk mendapatkan bunga atau keuntungan di masa mendatang, kepada perusahaan yang membutuhkan dana atau modal.
3)       Pasar lahan Pasar di mana rumah tangga menawarkan lahan atau property lainnya untuk di pertukarkan dengan penghasilan sewa.
3.  Permintaan dalam pasar produk/keluaran (output)
Keputusan rumah tangga tentang kuantitas keluaran (output), atau produk tertentu, yang diminta tergantung pada sejumlah factor:
·         Harga produk
·         Pendapatan konsumen
·         Harga barang substitusi
·         Cita rasa dan selera rumah tangga
·         Ekspetasi/harapan di masa mendatang

3.1 perubahan kuantitas yang diminta vs perubahan permintaan
Perubahan harga suatu produk mempengaruhi kuantitas yang diminta per periode.
3.2  Harga dan kuantitas yang diminta
Semakin rendah harga semakin tinggi permintaan sebaliknya semakin tinggi harga semakin rendah permintaan.
3.3  Penentu lain dari permintaan rumah tangga
Dari banyak factor yang mempengaruhi produk tertentu , kita baru mempertimbangkan hanya harga produk itu sendiri. Ada factor penentu lain, yakni;
·         Kekayaan Nilai total dari apa yang dimiliki rumah tangga dikurangi dengan apa yang terhutang merupakan ukuran persediaan.
·         Pendapatan Jumlah seluruh upah, gaji, laba, pembayaran sewa, dan bentuk pendapatan lain rumah tangga dalam periode waktu tertentu.
·         Barang normal jenis barang dimana barang tersebut akan naik jika pendapatan seseorang naik dan dimana permintaan barang tersebut turun apabila pendapatan turun.
·         Barang inferior jenis barang yang permintaan akan barang tersebut akan turun bila pendapatan meningkat.
·         Barang substitusi jenis barang yang dapat berfungsi sebagai barang pengganti barang lain jika pendapatan meningkat.
·         Barang pelengkap jenis barang yang berfungsi bersama”; penurunan harga salah satunya akan menurunkan permi9ntaan barang lainnya dan begitu sebaliknya.
3.4  Pergeseran kurva permintaan vs gerakan sepanjang kurva permintaan
Perubahan yang terjadi atas kurva dikarenakan  adanya hubungan baru antara kuantitas barang yang diminta dengan harga barang tersebut. Pergeseran ini  di hasilkan oleh perubahan kondisi-kondisi awal. 
3.5  Dari permintaan rumah tangga ke permintaan pasar
Permintaan pasar jumlah semua kuantitas barang atau jasa tertentu yang diminta per periode oleh seluruh rumah tangga yang membeli barang atau jasa tersebut di pasar barang dan jasa.

4  Penawaran di pasar produk/keluaran (output)

4.1  Harga dan kuantitas yang di tawarkan
Semakin tinggi harga semakin tinggi penawaran sebaliknya semakin rendah harga semakin rendah penawaran.
4.2  Penentu lain penawaran perusahaan
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penawaran mencakup biaya memproduksi produk dan harga produk-produk terkait.
·         Biaya produksi Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa. Harga harus melebihi harga produksi agar mendapatkan laba.
·         Harga produk-produk terkait Perusahaan sering bereaksi terhadap harga produk-produk terkait
4.3  Pergesaran kurva penawaran v.s. gerakan sepanjang kurva penawaran
Adalah sangat penting untuk membedakan antara gerakan sepanjang kurva permintaan dan kurva penawaran. Kurva permintaan menunjukkan hubungan antrara harga dan kuantitas yang di minta kurva penawaran menunjukkanhubungan antara harga dan kuantitas yang di tawarkan. Perubahan harga terwujud pada gerakan sepanjang kurva. Perubahan-perubahan selera, pendapatan, kekayaan, harapan, atau harga barang dan jasa lain menyebabkan kurva permintaan bergeser; perubahan-perubahan biaya, harga masukan (input), teknologi, atau harga barang dan jasa terkait menyebabkan kurva penawaran bergeser.
4.4  Dari penawaran individu ke penawaran pasar
Penawaran pasar jumlah keseluruhan yang ditawarkan pada setiap periode oleh seluruh produsen produk sejenis.
5. Equilibrium pasar
Equilibrium suatu kondisi yang muncul saat kuantitas yang diminta sama.
5.1  Kelebihan permintaan
Kondisi dimana kuantitas yang di minta lebih besar dari kuantitas yang di tawarkan yang mengakibatkan kenaikan harga.
5.2  Kelebihan penawaran
Kondisi yang muncul saat kuantitas yang di tawarkan melebihi kuantitas yang di minta pada saat itu y7ang mengakibatkan penurunan harga.
5.3  Perubahan equilibrium
BIla kurva permintaan bergeser, harga, dan kuantitas equilibrium berubah. Bila terjadi kelebihan penawaran maka harga turun dan kuantitas penawaran juga akan turun hingga harga naik dan terjadi titik equilibrium. Begitu juga sebaliknya bila terjadi kelebihan permintaan maka harga akan naik dan kuantitas barang yang diminta akan bertambah hingga mencapai titik equilibrium baru.